Sabtu, 10 Juli 2010

Wi-Fi

Pengertian Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 - 2,412 MHz;
Channel 2 - 2,417 MHz;
Channel 3 - 2,422 MHz;
Channel 4 - 2,427 MHz;
Channel 5 - 2,432 MHz;
Channel 6 - 2,437 MHz;
Channel 7 - 2,442 MHz;
Channel 8 - 2,447 MHz;
Channel 9 - 2,452 MHz;
Channel 10 - 2,457 MHz;
Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
Wi-Fi Hardware
Wi-fi dalam bentuk PCI
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :
PCI
USB
PCMCIA
Compact Flash
Wi-fi dalam bentuk USB
Mode Akses Koneksi Wi-fi
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu
Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point
Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
Sistem Keamanan Wi-fi
Terdapat beberapa jenis pengaturan keamanan jaringan Wi-fi, antara lain:
WPA Pre-Shared Key
WPA RADIUS
WPA2 Pre-Shared Key Mixed
WPA2 RADIUS Mixed
RADIUS
WEP
Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.

Bluetooth

Pengertian Bluetooth
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
Asal nama bluetooth dan lambangnya
Nama "bluetooth" berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth kemungkinan karena memang giginya berwarna gelap. Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam. Sedangkan logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu (Hagall) dan (Blatand) yang kemudian digabungkan.



Sejarah
Awal mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth berupa card yang menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari card untuk Wireless Local Area Network (WLAN).
Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan besar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15)
Sistem Operasi
Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1Parameter Spesifikasi
Transmiter
Frekuensi ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum Output Power Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
Modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission 30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver
Actual Sensitivity Level -70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission 30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level -20 dBm, BER : 0,1%
Time Slot
Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja.



Protokol
Maksud dari protokol adalah untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya.Protocol Layer Protocol In The Stack
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP, L2CAP, SDP Cable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement Protocol RFCOMM
Telephony Control Protocols TCS Binary, AT-commands
Adopted Protocols PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE
Pengukuran
Ada tiga aspek dalam melakukan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem serta dapat menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor.
Fitur Keamanan
Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
Enkripsi data.
Autentikasi user
Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)
Output power control
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel internet, menurut penelitian dua mahasiswa Tel Aviv University, mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan proses pairing berpasangan.
Caranya adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing. Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini adalah kunci rahasia yang kemudian disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada komunikasi selanjutnya. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci rahasia, dia berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan keduanya lalu mulai proses pairing baru.
Kesempatan ini kemudian bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang ada dalam jangkauan itu juga tetap dapat disadap.
Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS
Bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan bluetooth tidak menggunakan DSSS antara lain sebagai berikut :
FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan OPSK ( untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif yang lebih baik.
Aplikasi dan Layanan
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s.

Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Headset yang menggunakan bluetooth
Range yang dapat dijangkau oleh Bluetooth adalah 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang dapat dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.
Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:
Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter
Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat
Bluetooth dapat mensinkronisasi database dari handphone ke komputer
Dapat digunakan sebagai perantara modem
Di Indonesia, perkembangan bluetooth mengacu pada negara-negara maju dan sudah banyak sekali perangkat yang dilengkapi dengan sistem bluetooth sehingga memudahkan berbagai proses transfer data
Kekurangan
Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:
Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar
Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan
Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
Di Indonesia, sudah banyak beredar virus-virus yang disebarkan melalui bluetooth dari handphone
Referensi
^ About the Bluetooth SIG. Bluetooth SIG. Diakses pada 1 Februari 2008
Bluetooth Special Interest Group, Baseband Specification.
Bluetooth Special Interest Group, Radio Specification.
Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Protocol Arsitechture
Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Security Arsitechture.
Angus Robinson, Anritsu, Stevenage, UK, On Your Marks for Testing Bluetooth, Test & Measurement Worls, September 2000
Christantri, Mersinta 0606094535. Communication Technology Development (CTD I). Depok, 2008
ETS 300 328, Radio Equipment and Systems (RES); Wideband transmission systems; Technical characteristics and test conditions for data transmission equipment operating in the 2,4 GHz band and using spread spectrum modulation techniques.
ETS 300 826, Electromagnetic compatibility and radio spectrum matters (ERM); ElectroMagnetic Compatibility (EMC) standard for 2,4 GHz wideband transmission systems and High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) equipment. 8. Bluetooth Presentation,
Bluetooth Business Div, Digital Media Network Company, Toshiba Corporation, 2000.
Jim Geier, Spread Spectrum : Frequency Hopping vs. Direct Sequence, May 1999.

Jaringan Ad Hoc

Pengertian Jaringan Ad Hoc
Dilihat dari sisi topologi jaringan merupakan kumpulan dari beberapa node jaringan wireless multihop yang dinamis. Setiap nodenya mempunyai interface wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan Ad Hoc mempunyai infrastruktur node jaringan yang tidak permanen. Jaringan ini terdiri atas beberapa node yang bersifat mobile dengan satu atau lebih interface pada setiap nodenya. Setiap node pada jaringan Ad Hoc harus mampu menjaga performance trafik paket data dalam jaringan akibat sifat mobilitas node dengan cara rekonfigurasi jaringan. Sebagai contoh, jika ada node yang bergeser yang mengakibatkan gangguan berupa putus jaringan, maka node yang mengalami gangguan tersebut dapat meminta pembentukan rute link baru untuk meneruskan pengiriman paket data. Beberapa contoh penerapan jaringan Ad Hoc antara lain pembangunan jaringan komunikasi di medan perang untuk beberapa lokasi, pusat-pusat komunikasi di daerah bencana alam, sarana koneksi internet pada stand-stand suatu event/pameran dimana tidak dimungkinkan untuk membangun jaringan kabel atau ketidaktersediaan jaringan kabel.
Karakteristik Jaringan Ad Hoc
Node-node pada jaringan Ad Hoc tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun dapat berperan sebagai penunjang node yang lainnya, misalnya mempunyai kemampuan layaknya router. Dengan demikian diperlukan adanya routing protokol dalam jaringan Ad Hoc untuk menunjang proses kirim terima antar node-nodenya. Berikut beberapa karakteristik jaringan Ad Hoc
a. Multiple wireless link : setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat memiliki beberapa interface yang terhubung ke beberapa node lainnya.


b. Dynamic topology : dikarenakan sifat node yang mobile, maka topologi jaringannya dapat berubah secara random/acak. Sebagai akibatnya routing protocol mempunyai masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan wired dengan node yang tetap.
c. Limited resources : seperti jaringan wireless lainnya, jaringan Ad Hoc dibatasi oleh masalah daya dan kapasitas memori.
Routing Protokol pada Jaringan Ad Hoc
Routing adalah mekanisme penentuan link dari nodepengirim ke node penerima yang bekerja pada layer 3 OSI (Layer Network). Protokol routing diperlukan karena untuk mengirimkan paket data dari node pengirim ke node penerima akan melewati beberapa node penghubung (intermediate node), dimana protokol routing berfungsi untuk mencarikan route link yang terbaik dari link yang akan dilalui melalui mekanisme pembentukan tabel routing. Pemilihan route terbaik tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti bandwith link dan jaraknya. Jaringan Ad Hoc memiliki dua model protokol routing. Pertama, protokol routing yang bersifat reaktif (reactive), dimana tabel routing dibentuk jika ada permintaan pembuatan route link baru atau perubahan link. Kedua, protokol routing yang bersifat proaktif (proactive), dimana tabel routing dibentuk dan diupdate setiap waktu (secara kontinu) jika terjadi perubahan link, maka routing protokol pada jaringan Ad Hoc dapat diklasifikasikan sebagai berikut :\Berikut akan dijelaskan beberapa dari protokol routing diatas.
*Destination Sequenced Distance Vector (DSDV). Prinsip kerja protokol routing ini mengacu kepada algoritma penentuan route Bellman-Ford berdasarkan nilai pembobotan setiap link. Setiap node menjaga tabel routingnya yang berisi arah tujuan, jumlah hop setiap tujuan dan sequence number. Proses update routing dilakukan secara periodik. Protokol routing ini bebas dari kejadian looping route. Tetapi salah satu kelemahan DSDV adalah tidak mendukung multipath routing (routing ke banyak tujuan). Berikut akan dijelaskan beberapa dari protokol routing diatas.
*Destination Sequenced Distance Vector (DSDV). Prinsip kerja protokol routing ini mengacu kepada algoritma penentuan route Bellman-Ford berdasarkan nilai pembobotan setiap link. Setiap node menjaga tabel routingnya yang berisi arah tujuan, jumlah hop setiap tujuan dan sequence number. Proses update routing dilakukan secara periodik. Protokol routing ini bebas dari kejadian looping route. Tetapi salah satu kelemahan DSDV adalah tidak mendukung multipath routing (routing ke banyak tujuan)
*Source Tree Adaptive Routing (STAR). Protokol routing ini tidak membutuhkan update routing secara periodik.
*Signal Stability Routing (SSR). SSR memilih route berdasarkan kuat sinyal antar node dan terbagi atas dua protokol, Dynamic Routing Protocol (DRP) dan Static Routing Protocol (SRP). DRP bertanggung jawab untuk menjaga tabel stabilitas sinyal dan tabel routing. SRP memproses paket dengan melewatkan paket ke link dengan intensitas sinyal yang lebih besar.
*Dynamic Source Routing (DSR). Protokol routing ini bekerja berdasarkan routing dari node sebelumnya. Node akan meng-update route berdasarkan route baru yang didapatnya. Proses routing terdiri atas dua bagian, route discovery dan route maintenance. Route discovery digunakan untuk meminta dan meneruskan informasi route. Route maintenance digunakan untuk informasi kejadian kesalahan route dan acknowledgements. Sama halnya dengan AODV, protokol ini akan membebani link. Semakin besar jaringan, control packets dan message packets akan semakin banyak, yang akan berakibat meminta alokasi bandwith.

*Temporary Ordered Routing Algorithm (TORA). Protokol routing ini bersifat adaptif dan bebas dari kemungkinan looping sehingga sangat cocok untuk kondisi jaringan yang berubah-ubah. Node pengirim menyediakan beberapa route untuk ke node tujuan, sehingga jika satu route gagal dapat digunakan route lain. Dengan adanya banyak route dari node pengirim, maka pengiriman paket data dapat tidak terganggu saat pertama kali terjadinya perubahan jaringan. Terjadi 3 proses didalam protokol ini, yaitu route creation, route maintenance dan route erasure
*Ad Hoc on Demand Distance Vector Routing (AODV). Protokol routing ini mengacu kepada protokol routing DSDV dengan penambahan fungsi broadcast untuk meminta route. Protokol ini mampu menangani perubahan topologi dan bebas dari looping route. Ketika suatu route dibutuhkan oleh suatu node, maka node tersebut akan mem-broadcast pesan ”route request” ke semua link. Respon dari pesan tersebut kemudian dikirim balik oleh node penerima atau intermediate node yang berisi route baru untuk ke node tujuan.
*Relative Distance Microdiversity Routing (RDMAR). Protokol routing ini memperkirakan jarak, radio loop antar node menggunakan algoritma estimasi jarak Zone Routing Protocol (ZRP) Protokol routing ini berbasis zone atau clustering. Protokol routing ini menerapkan metode clustering seperti pada CSGR, tetapi setiap nodenya bersifat sebagai node pemimpin dan juga anggota dari cluster lainnya. Sementara pada CSGR setiap cluster hanya mempunyai satu node pemimpin.

Selasa, 06 Juli 2010

ADMINISTRASI JARINGAN LINUX

Server Samba
2.1 Pendahuluan SAMBA
Samba merupakan implementasi dari protokol SMB (Server Message Block) pada sistem UNIX. Protokol ini digunakan
oleh MSWindows NT untuk File dan Printing Sharing Service. Dengan mengaktifkan samba pada mesin Linux
kita maka kita dapat berbagi file dan printer dengan Windows 95/98 atau Windows NT. Dengan kata lain, dengan
menjalankan Samba, maka suatu server Linux dapat tampak seperti suatu Windows NT Server bagi mesin Windows
lainnya.
Pada Linux kita dapat me-mounting direktori yang di-share padaWindows juga dapat mengakses secara langsung
pada direktori tersebut. Sedangkan padaWindows, kita dapat melihat direktori yang di-share berupa icon yang terdapat
dalam Network Neighborhood.
2.2 Instalasi Samba
Pada RedHat 6.2 paket samba telah diikutsertakan dalam bentuk file-file rpm sebanyak 3 buah, antara lain :
􀀀 samba-common-2.0.6-9.i386.rpm
􀀀 samba-2.0.6-9.i386.rpm
􀀀 samba-client-2.0.6-9.i386.rpm
Install ketiga paket diatas menggunakan perintah rpm :
# rpm -ivh samba-common-2.0.6-9.i386.rpm
# rpm -ivh samba-2.0.6-9.i386.rpm
# rpm -ivh samba-client-2.0.6-9.i386.rpm
File-file yang ter-install yang sering digunakan untuk mengkonfigurasi dan menjalankan samba antara lain :
􀀀 /usr/bin/smbd. Merupakan daemon yang menyediakan File and Printing Sharing Service di sistem UNIX
untuk SMB Client seperti Windows 95/98 atau Windows NT. Untuk menjalankan daemon ini :
# /usr/bin/smbd -D
􀀀 /usr/bin/nmbd. Merupakan daemon yang menyediakan penamaan NetBIOS dan kemampuan browsing
bagi SMB Client. Untuk menjalankan daemon ini :
# /usr/bin/nmbd -D
􀀀 /usr/bin/smbclient. Untuk mengakses direktori yang di-share di Windows dengan model FTP. Untuk
menggunakannya :
# /usr/bin/smbclient
Contoh :
[root@namec samba-2.0.6]# /usr/bin/smbclient //Planet-3/pic
added interface
ip=192.168.0.1 bcast=192.168.0.255 nmask=255.255.255.0
Got a positive name query response
from 192.168.0.13 ( 192.168.0.13 )
Password:
smb: \>
􀀀 /usr/bin/smbmount. Untuk mounting direktori yang di-share diWindows sehingga dapat dibaca layaknya
CDROM yang di mount pada /mnt/cdrom. Untuk menggunakannya :
# /usr/bin/smbmount
Contoh :
[root@namec samba-2.0.6]# /usr/bin/smbmount //Planet-
3/oky /mnt/share
Password:
[root@namec samba-2.0.6]# cd /mnt/share
[root@namec share]# ls
􀀀 /usr/bin/smbumount. Untuk unmounting setelah selesai bekerja dengan direktori yang di-mount. Untuk
menggunakannya :
# /usr/bin/smbumount.
Contoh :
[root@namec /]# /usr/bin/smbumount /mnt/share
[root@namec /]# cd /mnt/share
[root@namec share]# ls
􀀀 /usr/bin/smbstatus. Melaporkan status koneksi samba. Pada contoh dibawah ini, user anton sedang
terhubung dengan Home Directory anton. Contoh :
[root@namec /]# /usr/bin/smbstatus
Samba version 2.0.6
Service uid gid pid machine
----------------------------------------------
anton anton 1004 15514 planet-3 (192.168.0.13) Fri Sep 6 10:150
No locked files
Share mode memory usage (bytes):
1048464(99%) free + 56(0%) used + 56(0%) overhead = 1048576(100%) total
􀀀 /usr/bin/smbadduser. Menambahkan user ke file user samba (/etc/smbusers) dan file password
samba (/etc/smbpasswd). Contoh :
[root@namec /]# /usr/bin/smbadduser pelatihan:training
Adding: pelatihan to /etc/smbpasswd
Adding: {pelatihan = training} to /etc/smbusers
----------------------------------------------------------
ENTER password for pelatihan
New SMB password:
Retype new SMB password:
Password changed for user pelatihan

Mikrokontroler

mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil di satu sirkuit terintegrasi berisi inti prosesor, memori, dan diprogram input / output peripheral. Program memory in the form of NOR flash or OTP ROM is also often included on chip, as well as a typically small amount of RAM. Program memori dalam bentuk flash NOR atau ROM OTP juga sering dimasukkan pada chip, serta jumlah kecil biasanya RAM. Microcontrollers are designed for embedded applications, in contrast to the microprocessors used in personal computers or other general purpose applications. Mikrokontroler dirancang untuk aplikasi, kontras dengan mikroprosesor yang digunakan dalam komputer pribadi atau aplikasi tujuan umum.

Microcontrollers digunakan dalam produk secara otomatis dikontrol dan perangkat, seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis implan, remote kontrol, mesin kantor, peralatan, perkakas listrik, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran dan biaya dibandingkan dengan desain yang menggunakan mikroprosesor terpisah, memori, dan / perangkat input output, mikrokontroler membuatnya ekonomis untuk mengendalikan perangkat digital lebih dan proses. mikrokontroler sinyal Campuran yang umum, mengintegrasikan komponen analog yang diperlukan untuk mengendalikan sistem elektronik non-digital.

Beberapa mikrokontroler dapat menggunakan kata-bit empat dan beroperasi pada tingkat clock frekuensi terendah 4 kHz, untuk konsumsi daya yang rendah (milliWatts atau microwatts). Mereka umumnya akan memiliki kemampuan untuk mempertahankan fungsi sambil menunggu acara seperti menekan tombol atau mengganggu lainnya; daya konsumsi saat tidur (jam CPU dan paling peripheral off) mungkin hanya nanowatts, sehingga banyak dari mereka cocok untuk baterai tahan lama aplikasi. mikrokontroler lain mungkin melayani-kritis peran kinerja, di mana mereka mungkin perlu untuk bertindak lebih seperti prosesor sinyal digital (DSP), dengan kecepatan clock yang lebih tinggi dan konsumsi daya.

klasifikasi jaringan

Klasifikasi jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

* Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
* Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

* Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
* Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

Namun secara umum, dan pada praktisnya pada saat ini kita mengenal jaringan ada dua yaitu : LAN dan WAN :

LAN
sumber : cisco reference guide
WAN

penggunaan web service

penggunaan
layanan Web adalah seperangkat alat yang dapat digunakan dalam beberapa cara. Tiga gaya paling umum digunakan adalah RPC, SOA dan REST.


prosedur Remote panggilan


Arsitektur elemen yang terlibat dalam XML-RPC.
RPC Web layanan ini fungsi didistribusikan (atau metode) antarmuka panggilan yang akrab dengan banyak pengembang. Biasanya, unit dasar layanan RPC Web adalah operasi WSDL.
Web pertama pelayanan alat-alat tersebut difokuskan pada RPC, dan sebagai hasilnya gaya ini banyak digunakan dan didukung. Namun, kadang-kadang dikritik karena tidak longgar digabungkan , karena sering dilaksanakan oleh layanan pemetaan langsung ke-spesifik fungsi bahasa atau pemanggilan metode. . Banyak pedagang merasa pendekatan ini menjadi buntu, dan mendorong untuk RPC untuk menjadi batasan dalam WS-I Basic Profile .
Pendekatan-pendekatan lain dengan hampir fungsi yang sama seperti RPC adalah Object Management Group s '(OMG) Permintaan Obyek Umum Broker Architecture ( CORBA ), Microsoft 's Terdistribusi Komponen Object Model ( DCOM ) atau Sun Microsystems 's Jawa / Remote Metode Doa ( RMI ) .
arsitektur berorientasi layanan
Web juga dapat digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur sesuai dengan arsitektur berorientasi layanan (SOA) konsep, di mana unit dasar komunikasi adalah pesan, bukan operasi. This is often referred to as "message-oriented" services. Hal ini sering disebut sebagai "pesan-berorientasi" layanan.
SOA Web layanan yang didukung oleh vendor perangkat lunak yang paling utama dan analis industri. Tidak seperti layanan Web RPC, kopling longgar lebih mungkin, karena fokusnya adalah pada kontrak "" yang menyediakan WSDL, daripada rincian pelaksanaan yang mendasarinya.
Middleware analis menggunakan Enterprise Layanan Bus yang menggabungkan pesan berorientasi pengolahan dan Web Services untuk membuat Event-driven SOA . Salah satu contoh dari open source ESB adalah Mule , satu sama lain adalah Open ESB .

web service

Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu web site untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.
Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya.
Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai berikut:
1.Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.
2.Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.
3.Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.

Senin, 10 Mei 2010

Command Dalam Jaringan Windows

CommandCommand jaringan adalah Perintah jaringan yang akan sangat sering digunakan apabila kita mengkonfigurasi sebuah rangkaian jaringan,untuk memeriksa rangkaian jaringan kita apakah udah benar-benar terkoneksi dan juga bisa di gunakan untuk mentrasfer file, yaitu melalui perintah ftp. itu akan di jelaskan nanti.

ifconfig
Akan memperlihatkan status kartu jaringan yang sedang aktif. dan mengetahui Berapa IP yang kita miliki.
ipconfig = untuk mengetahui berapa IP address yang kita gunakan.
ipconfig /all = untuk mengetahui setingan jaringan secara detile

netstat
akan menampilkan koneksi jaringan, tabel routing, statistic interface, koneksi masquerade, pesan netlink dan anggota multicat.

ping
Digunakan untuk mencoba koneksi jaringan. apakah sudah terkoneksi jaringan atau tidak.
ping [ip address]
Sebagai contoh kita melaukan ping ke google.com

C:\Documents and Settings\Anyone>ping google.com

Pinging google.com [64.233.167.99] with 32 bytes of data:

Reply from 64.233.167.99: bytes=32 time=254ms TTL=237
Reply from 64.233.167.99: bytes=32 time=261ms TTL=236
Reply from 64.233.167.99: bytes=32 time=347ms TTL=238
Reply from 64.233.167.99: bytes=32 time=395ms TTL=237

Ping statistics for 64.233.167.99:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 254ms, Maximum = 395ms, Average = 314ms

itu tandanya kalau jaringan kita sudah terkoneksi. sedangkan kalau begini :

C:\Documents and Settings\Anyone>ping 64.233.167.99

Pinging 64.233.167.99 with 32 bytes of data:

Request Time Out.
Request Time Out.
Request Time Out.
Request Time Out.

Ping statistics for 64.233.167.99:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),

Itu berarti kofigurasi yang kita lakukan gagal, dan tidak dapat terkoneksi ke komputer lain.

ftp
Perintah ftp digunakan untuk memulai koneksi File Transfer Protocol.
ftp [domain]

Sebagai contoh :

C:\Documents and Settings\Anyone>ftp aminudin.net
Connected to aminudin.net.
220———- Welcome to Pure-FTPd [TLS] ———-
220-You are user number 4 of 50 allowed.
220-Local time is now 20:39. Server port: 21.
220-IPv6 connections are also welcome on this server.
220 You will be disconnected after 15 minutes of inactivity.
User (aminudin.net :( none)): ###
331 User amin OK. Password required
Password:
230-User ### has group access to: ###
230 OK. Current restricted directory is /
ftp>

itu tandanya koneksi ftp yang kita lakukan berhasil dengan lancar. dan siap untuk me-upload atau me-download file yang ada di server yang kita ftp itu.
telnet
Perintah untuk melakukan login ke remote host.
telnet [host|port]
tracert
Untuk memeriksa berapa lama satu paket melewati masing-masing hop ke host yang dituju.
tracert host_tujuan

Sebagai contoh :

C:\Documents and Settings\Anyone>tracert 202.155.0.10

Tracing route to ns3.indosat.net.id [202.155.0.10]
over a maximum of 30 hops:

1 1 ms <1 ms 1 ms 192.168.1.1
2 14 ms 12 ms 9 ms 10.6.101.1
3 25 ms 22 ms 12 ms 202.155.1.81
4 21 ms 49 ms 16 ms ro-isp5-gw-001.indosat.net.id [202.155.27.5]
5 50 ms 30 ms 13 ms ns3.indosat.net.id [202.155.0.10]

Trace complete.

itulah contoh trasert ke host/ip 202.155.0.10

Membangun jaringan Tanpa HardDisk di Linux

1. Cara Kerja
Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses yang dijalankan
adalah:
1. Mencari alamat ip dari dhcp server.
2. Mengambil kernel dari tftp server.
3. Menjalankan sistem file root dari nfs server.
4. Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
5. Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.
Dalam contoh kasus diatas, dhcp server, tftp server, nfs server dan xdm server berada dalam satu mesin
komputer atau disebut server. Pada saat komputer terminal/client selesai melakukan proses booting dan
user login ke dalam server, beberapa program aplikasi akan berjalan didalam server tetapi output /
tampilan akan berada pada komputer terminal/client. Ini adalah teori dasar dari x-windows ltsp. Komputer
terminal/client hanya berjalan pada linux kernel, Xfree86, Init dan print server daemon untuk melakukan
pencetakan ke dalam lokal printer. Karena progaram ini adalah sangat kecil agar dapat dijalankan pada
komputer` terminal/client maka kita dapat melakukan penghematan daya listrik dengan memakai power
yang rendah dan dapat dijalankan dengan menggunakan komputer 486 16mb untuk ram dengan tampilan
x window terminal/client (tanpa harddisk).
Bila kita menggunakan beberapa komputer terminal/client dengan satu server permasalahan yang timbul
jika komputer terminal/client akan berjalan, komputer terminal/client akan butuh untuk menulis beberapa
files ke dalam server, dan juga komputer terminal/client membutuhkan untuk menghubungkan beberapa
sistem file root. Jika mempunyai 50 komputer terminal/client kita membutuhkan 50 bagian direktori yang
harus diexported. Ini adalah salah satu kenyataan dan tantangan yang harus di coba untuk ditangani.
Garis besarnya, tutorial singkat ini akan memberikan contoh konfigurasi file dan program yang
dibutuhkan agar komputer terminal/client dapat berjalan pada saat di booting. Beberapa komputer
terminal/client mempunyai spesifikasi perangkat keras yang berbeda. Seperti lan card, vga card dan type
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
dari mo use yang dapat di konfigurasi secara default atau bagian lain untuk beberapa komputer
terminal/client.
2. Hardware yang Digunakan
Server
Karena semua proses program dijalankan oleh server, maka hardwarenya harus memiliki spesifikasi
processor, harddisk, dan RAM yang disesuaikan dengan besarnya program dan jumlah terminal/client
yang memanggilnya. Ini menjadi sangat relatif. Tapi untuk instalasi ini penulis menggunakan spesifikasi
server sbb : P-IV, RAM 255 MB, VGA TNT 64 MB, Mouse PS/2, Keyboard PS/2, dan Monitor merek
jankrik.
Terminal/Client
Komputer terminal/client penulis menggunakan P-II 233 RAM 32 MB, karena mencari processor 486
agak sulit, sebuah floppy disk ( disket ), monitor merek tak terkenal, keyboard serial dan mouse serial.
Harddisk tidak diperlukan karena semua program terletak di server.
D
istribusi Linux & Jaringan
Distribusi Linux yang penulis gunakan adalah : - RedHat 9.0
Hub dan kabel UTP yang siap untuk di gunakan.
Specific Network Cards
RTL8139, atau sejenis.
3. Pra Instalasi
Sebaiknya mempersiapkan segala sesuatunya sebelum memasang paket Xterminal/client yang dapat anda
temukan pada diantara ketiga CD distro RedHat 9.0, dan silahkan lihat pada mesin linux anda apakah
paket-paket tersebut sudah terinstal, kalau belum segera install melalui root diantaranya :
# rpm -qa | grep nfs
redhat-config-nfs-1.0.4-5
nfs-utils-1.0.1-2.9
# rpm -qa | grep dhcp
dhcp-devel-3.0pl1-23
dhcp-3.0pl1-23
DHCP atau dynamic host configuration program adalah program yang mendistribusikan alamat ip pada
setiap mesin yang terhubung ke dalam jaringan. Pemberian alamat ip secara dinamis ini memudahkan
jaringan dengan user yang banyak
# rpm -qa | grep dhterminal/client
dhterminal/client-3.0pl1-23
# rpm -qa | grep tftp
tftp-0.32-4.i386.rpm
tftp-server-0.32-4.i386.rpm
Kemudian pastikan kembali service-service paket pra instalasi telah runing, aktifkan dengan cara :
#/usr/sbin/setup
lalu pilih dengan panah keyboard “System service” untuk mengaktifkan paket tersebut, pastikan kembali
tanda “*" (asterik bintang) berada pada paket di atas, serta service pendukung lain seperti ; portmap, dan
jangan lupa matikan service “pxe”.
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Download Paket LTSP
terlebih dahulu download paket-paket rpm di bawah ini :
ltsp_core-3.0.9-0.i386.rpm
ltsp_kernel-3.0.5-0.i386.rpm
ltsp_x_core-3.0.4-0.i386.rpm
ltsp_x_fonts-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_3dlabs-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_8514-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_agx-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_fbdev-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_i128-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_mach64-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_mach8-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_mono-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_p9000-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_s3-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_s3v-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_svga-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_vga16-3.0.0-0.i386.rpm
ltsp_x336_w32-3.0.0-0.i386.rpm
dapat di temukan di link sbb :
http://sourceforge.net/projects/ltsp/
www.ltsp.org
4. Instalasi
Instalasi paket pada Komputer Server
Sebelum memulai instalasi paket, pastikan root dalam kekuasaan anda. Secara berurutan dimulai dengan :
#rpm -ivh ltsp_core-3.0.9-0.i386.rpm
Paket core dari lts, termasuk file sistem root, didalamnya terdapat konfigurasi utility dan dokumentasi
untuk komputer terminal/client.
#rpm -ivh ltsp_kernel-3.0.5-0.i386.rpm
#rpm -ivh ltsp_x_core-3.0.4-0.i386.rpm
#rpm -ivh ltsp_x_fonts-3.0.0-0.i386.rpm
untuk memudahkan anda dalam konfigurasi monitor pada terminal/client, install semua paket di bawah
ini, sehingga konfigurasi nantinya cukup dengan 'auto' saja.
#rpm -ivh ltsp_x336_semuapaket-x-x-x.i386.rpm
5. Perencanaan Untuk Alamat IP
Saat ini penulis menggunakan alamat ip yaitu 192.168.0.0 (Class-C Network)
- Komputer server ip = 192.168.0.254
- terminal/client ip dimulai dari 192.168.0.1 s.d 192.168.0.5 atau lebih, ini berasumsi komputer yang
terhubung adalah 5 dengan satu server. Dengan memberikan nama untuk setiap komputer terminal/client
dimulai dari 'ds01' dan seterusnya.
6. Konfigurasi File
Lakukan kompilasi pertama kali dengan menjalankan perintah sbb :
# cd /opt/ltsp/install_scripts/
# ./ltsp_initialize
atau
# cd /opt/ltsp/templates/
# ./ltsp_initialize
tekan “Enter” lalu ketik “A” (apply)
Edit File : dchpd.conf
Sebelum edit file dhcpd.conf, lakukan copy file 'dhcpd.conf.example' mejadi
'dhcpd.conf' dengan cara :
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
#cp /etc/dhcpd.conf.example /etc/dhcpd.conf
edit file tersebut :
#vim /etc/dhcpd.conf
isi file rencanakan seperti dibawah ini :
### start file dhcpd.conf #############
default-lease-time 21600;
max-lease-time 21600;
ddns-update-style none;
allow booting;
allow bootp;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.0.255;
option routers 192.168.0.254;
option domain-name-servers 192.168.2.1;
option domain-name "serverltsp"; #nama host server
ltsp
option root-path "192.168.0.254:/opt/ltsp/i386";
option option-128 code 128 = string;
option option-129 code 129 = text;
shared-network WORKSTATIONS {
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range dynamic-bootp 192.168.0.1 192.168.0.5; #range ip clien
terdaftar
use-host-decl-names on;
option log-servers 192.168.0.254;
if substring (option vendor-class-identifier, 0, 9) =
"PXEterminal/client"
{
filename "/lts/pxe/pxelinux.bin";
}
else
{
filename "/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1";
}
}
}
# konfigurasi untuk menentukan MAC address, ip, dan kernel pada masing-masing terminal/client
group {
use-host-decl-names on;
option log-servers 192.168.0.254;
host ds01 {
hardware ethernet 52:54:AB:56:D4:4E;
fixed-address 192.168.0.1;
filename "/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1";
}
host ds02 {
hardware ethernet 00:C0:26:31:AE:18;
fixed-address 192.168.0.2;
filename "/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1";
}
host ds03 {
hardware ethernet 00:C0:33:38:BE:11;
fixed-address 192.168.0.3;
filename "/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1";
}
host ds04 {
hardware ethernet 00:C0:22:36:OE:12;
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
fixed-address 192.168.0.4;
filename "/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1";
}
host ds05 {
hardware ethernet 00:C0:45:32:AD:28;
fixed-address 192.168.0.5;
filename "/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1";
}
}
### end file dhcpd.conf ###
Keterangan :
host ds01 {
ds01 .... ds05 adalah nama host untuk tiap-tiap terminal/client yang di tentukan pada file
dhcpd.conf, sehingga nama host untuk setiap terminal/client tidak boleh sama
hardware ethernet 00:C0:45:32:AD:28;
kode ini adalah alamat perangkat keras Ethernet / LAN Card untuk masing-masing yang dimiliki
terminal/client, dan alamat ini tidak ada yang sama, untuk melihatnya dengan cara :
# ping 192.168.2.1 #alamat ip yang di tuju, dalam kondisi ON dan terhubung.
PING 192.168.2.1 (192.168.2.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.2.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.298 ms
#lakukan perintah suspend 'CTRL C'
--- 192.168.2.1 ping statistics ---
2 packets transmitted, 2 received, 0% packet loss, time 999ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.154/0.226/0.298/0.072 ms
# arp #kemudian lakukan perintah ini
Address HWtype HWaddress Flags Mask
Iface
192.168.2.1 ether 00:C0:26:2E:BA:91 C
eth0
fixed-address 192.168.0.5;
ini adalah alamat ip untuk masing-masing terminal/client
filename "/lts/vmlinuz-2.4.19-ltsp-1";
ini adalah kernel untuk versi ltsp, nama dan versinya disesuaikan, dan dapat dilihat di :
# ls /tftpboot/lts/
vmlinuz-2.4.19-ltsp-1
}
jangan lupa tanda ini untuk menutup konfigurasi masing-masing terminal/client.
Edit File : hosts
# vim /etc/hosts
isi file 'hosts' adalah sbb :
### start file hosts ###
127.0.0.1 serverltsp localhost.localdomain localhost
192.168.0.254 serverltsp
192.168.0.1 ds01
192.168.0.2 ds02
192.168.0.3 ds03
192.168.0.4 ds04
192.168.0.5 ds05
### end file hosts ###
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Edit File : exports
# vim /etc/exports
isi file 'exports' adalah sbb :
### start file exports ###
/opt/ltsp/i386
192.168.0.254/255.255.255.0(ro,no_root_squash,sync)
/var/opt/ltsp/swapfiles
192.168.0.254/255.255.255.0(rw,no_root_squash,async)
### end file exports ###
Edit File : lts.conf
sebelum memulai edit, biasanya letak file 'lts.conf' tersebut berada di direktori :
#cd /opt/ltsp/i386/etc/
untuk membantu konfigurasi file 'lts.conf' silahkan baca readme-nya berada di :
#vim /opt/ltsp/i386/etc/lts.conf.readme
sekarang lakukan edit pada file 'lts.conf'
#vim lts.conf
### start file lts.conf ###
[Default]
SERVER = 192.168.0.254
XSERVER = auto
X_MOUSE_PROTOCOL = "PS/2"
X_MOUSE_DEVICE = "/dev/psaux"
X_MOUSE_RESOLUTION = 400
X_MOUSE_BUTTONS = 3
USE_XFS = N
LOCAL_APPS = N
RUNLEVEL = 5
#------------------------------------------------------------------------------
# konfigurasi X pada terminal/client
# lakukan konfigurasi untuk tiap-tiap terminal/client, jika tiap terminal/client mempunyai perangkat keras
yang berbeda, misalnya : mouse, vga, dll. Jika semua perangkat keras pada setiap terminal/client sama,
maka cukup konfigurasi dilakukan pada [Default] saja.
[ds02]
XSERVER = auto
LOCAL_APPS = N
USE_NFS_SWAP = N
RUNLEVEL = 5
X_MOUSE_PROTOCOL = "Microsoft"
X_MOUSE_RESOLUTION = 50
X_MOUSE_BUTTONS = 2
X_MODE_0 = 1024x768 65 1024 1048 1184 1344 768 771 777 806
+hsync +vsync
# di bawah ini adalah contoh konfigurasi resolusi untuk monitor, untuk mengetahui resolusi monitor anda
silahkan lihat di belakang monitor, atau melalui buku manual, nah kalo tidak ada juga silahkan dengan
cara coba-coba dan pilih salah satu X_MODE di bawah ini, dengan menghilangkan tanda '#'.
# X_MODE_0 = 640x480 25.175 640 656 752 800 480 490 492 525
-hsync -vsync
# X_MODE_0 = 800x600 40 800 840 968 1056 600 601 605 628
+hsync +vsync
# 70 Hz Resolutions (Use instead of 72 Hz for 1024x768)
# X_MODE_0 = 1024x768 75 1024 1048 1184 1328 768 771 777 806
-hsync -vsync
# 72 Hz Resolutions
# X_MODE_0 = 640x480 31.5 640 664 704 832 480 489 492 520
-hsync -vsync
# X_MODE_0 = 800x600 50 800 856 976 1040 600 637 643 666
+hsync +vsync
# X_MODE_0 = 1024x768 75 1024 1048 1192 1296 768 771 777 806
-hsync -vsync
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
# 75 Hz Resolutions
# X_MODE_0 = 800x600 49.5 800 816 896 1056 600 601 604 625
+hsync +vsync
# 85 Hz Resolutions
# X_MODE_0 = 800x600 60.75 800 864 928 1088 600 616 621 657
-hsync -vsync
[ds01]
XSERVER = auto
LOCAL_APPS = N
USE_NFS_SWAP = N
RUNLEVEL = 5
X_MOUSE_PROTOCOL = "Microsoft"
X_MOUSE_RESOLUTION = 50
X_MOUSE_BUTTONS = 2
X_MODE_0 = 1024x768 65 1024 1048 1184 1344 768 771 777
806 +hsync +vsync
[ds02]
XSERVER = auto
LOCAL_APPS = N
USE_NFS_SWAP = N
RUNLEVEL = 5
X_MOUSE_PROTOCOL = "Microsoft"
X_MOUSE_RESOLUTION = 50
X_MOUSE_BUTTONS = 2
X_MODE_0 = 1024x768 65 1024 1048 1184 1344 768 771
777 806 +hsync +vsync
[ds03]
# sama seperti [Default]
[ds04]
# sama seperti [Default]
[ds05]
# sama seperti [Default]
### end file lts.conf ###
7. Membuat Boot Floppy Disk
Silahkan download file-file boot di :
www.rom-o-matic.net
Dan sesuiakan dengan jenis Ethernet/LAN Card pada komputer terminal/client, misalnya RTL 8139.
sekali lagi, pastikan anda sebagai root dan berada ada direktori file hasil download anda, lalu lakukan
perintah sbb :
masukkan floppy disk ke dalam disk drive, lalu ketikkan :
#cat eb-5.2.2-jenisEthernet.zdsk > /dev/fd0
file boot akan di masukkan ke dalam floppy disk.
8. Menguji Instalasi LTSP
Install/hubungkan server ltsp dengan terminal/client gunakan kabel UTP dan melalui hub.
Restart/ON-kan sever ltsp, dan pastikan server dalam kondisi siap di gunakan.
Pastikan kembali bahwa komputer terminal/client akan melakukan boot pertama di mulai dari floppy
disk, dengan mengganti setting pada BIOS.
Masukkan boot floppy disk pada disk drive dan sesuaikan dengan jenis Ethernet/LAN Card pada tiap-tiap
terminal/client. Lakukan restart/ON pada terminal/client.
Periksa kembali apakah ada error atau tidak. Silahkan menikmati hasil kerja anda.